Jasanya Tak Terlupakan,Ini Pahlawan Nasional RI Paling Fenomenal - INFO UNIK Jasanya Tak Terlupakan,Ini Pahlawan Nasional RI Paling Fenomenal | INFO UNIK

Jasanya Tak Terlupakan,Ini Pahlawan Nasional RI Paling Fenomenal

Sunday, August 27, 2023


Jasa para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tidak akan pernah terlupakan. Hingga saat ini, jasa-jasa dan tindakan-tindakan berani para pahlawan mengusir penjajah dari Bumi Pertiwi menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia.

Dalam memperjuangkan Kemerdekaan RI, tercatat banyak pahlawan yang mencatatkan sejarah fenomenal.Berikut infounik merangkum pahlawan-pahlawan nasional yang fenomenal dan jasanya menginspirasi anak bangsa hingga saat ini. Siapa saja mereka?


1. Sukarno, Presiden pertama yang memproklamasikan kemerdekaan RI

Pahlawan pertama adalah Presiden pertama RI Sukarno. Jasa Sukarno memang tak lekang oleh waktu. Dikutip dari Ikatan Keluarga Pahlawan Indonesia (IKPNI), Bung Karno dan Bung Hatta dikenal berjasa karena telah mengambil keputusan paling bersejarah yaitu mengumandangkan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, terangkat derajat dan martabatnya di mata dunia.

Lalu, pada 18 Agustus 1945, Sukarno terpilih menjadi Presiden pertama  RI, didampingi Mohammad Hatta sebagai wakil presiden. Namun tahun 1948, Sukarno dan Hatta serta beberapa pemimpin lain ditawan Belanda, diasingkan ke Prapat kemudian ke Bangka. Tetapi pada 6 Juli 1949, ia kembali ke Yogyakarta, dan pada 16 Desember 1949 dilantik menjadi Presiden RI Serikat.klik

Kemudian, pada 17 Agustus 1950, Sukarno dilantik dan menjabat sebagai Presiden RI hingga 1966. Sukarno memiliki gelar doktor honoris causa dalam berbagai ilmu pengetahuan dari lebih 25 universitas di dalam dan luar negari. Sukarno wafat pada 21 Juni 1970.


2. Mohammad Hatta, dua serangkai bersama Sukarno memproklamasikan kemerdekaan RI

Mohammad Hatta yang disapa Bung Hatta adalah pahlawan yang berjasa bagi kemerdekaan Indonesia. Sukarno dan Hatta merupakan dua serangkai yang tak bisa dipisahkan dalam sejarah perjuangan kemerdekaan RI.

Pada 17 Agustus 1945, Bung Hatta dan Bung Karno memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Keduanya mengatasnamakan seluruh rakyat Indonesia. Bung Hatta menjadi Wakil Presiden pertama RI mendampingi Presiden Sukarno. 

Dalam waktu sulit di tahun 1948-1949, Bung Hatta merangkap sebagai Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan RI. Kemudian, dari Agustus hingga November 1949, Bung Hatta memimpin Delegasi Republik Indonesia pada Konferensi Meja Bundar di Den Haag,SahabatQQ Belanda dan berhasil menerima pengakuan kedaulatan Republik Indonesia dari Ratu Juliana pada 27 Desember 1949.

Selain sebagai Bapak Proklamator dan pahlawan nasional, Hatta juga mendapatkan gelar Bapak Koperasi Indonesia. Gelar tersebut menunjukkan kemuliaan hatinya bagi kemajuan Republik Indonesia.


3. R.A. Kartini, pejuang emansipasi wanita

Siapa yang tak kenal dengan sosok pahlawan perempuan satu ini. Kartini dikenal sebagai pahlawan yang memperjuangkan emansipasi wanita. Kartini adalah keturunan ningrat yang berhasil memperjuangkan hak asasi kaum hawa hingga kesetaraan gender.

Selain itu, Kartini juga mendirikan sekolah bagi gadis-gadis di Jepara. Kartini berkesimpulan bahwa Tuhan menciptakan laki-laki dan wanita sama, dan wanita memegang peranan penting dalam kehidupan bangsa. Wanita adalah pengajar dan pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anaknya.

Kartini gundah karena saat itu perempuan Indonesia masih terbelakang, untuk itu perlu diberikan pendidikan dalam hal-hal positif yang dapat mengangkat derajat kaum perempuan Indonesia, dengan tetap mempertahankan nilai-nilai budaya bangsa.


4. Tjut Nyak Dien, pejuang tangguh memimpin perjuangan melawan Belanda di Aceh

Tjut Nyak Dien merupakan seorang pejuang yang menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia, karena keberaniannya memimpin perlawanan terhadap Belanda di masa Perang Aceh.

Suami pertamanya, Ibrahim Lamnga, gugur saat perang melawa Belanda. Lalu, Tjut Nyak Dien menikah lagi dengan Teuku Umar pada 1880. Keduanya pun berjuang melawan Belanda. Namun, Teuku Umar gugur dalam pertempuran di Meulaboh pada 1899.

Tjut Nyak Dien melanjutkan perjuangan melawan Belanda di daerah pedalaman Meulaboh. Enam tahun bergerilya, Belanda tidak berhasil menangkapnya. Meski kondisi kesehatannya makin lama makin memburuk, persediaan makanan di tempat persembunyian juga menipis, usia semakin tua, mata mulai rabun, dan menderita penyakit encok, namun ia tetap bertahan.

Pang Laot, panglima perang kepercayaannya merasa kasihan melihat kondisi Tjut Nyak Dien yang semakin menurun, lalu ia melapor ke Belanda. Akhirnya, Tjut Nyak Dien ditahan oleh Belanda dan diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat. Di Sumedang, Tjut Nyak Dien tutup usia pada 1908.


5. Bung Tomo, pembangkit semangat rakyat lawan penjajah dengan slogan 'Merdeka atau Mati'

Sutomo atau dikenal Bung Tomo mempunyai jasa besar untuk kemerdekaan Indonesia. Bung Tomo terkenal dengan semangatnya yang membangkitkan rakyat untuk melawan penjajah Belanda.

Perjuangan Bung Tomo untuk melumpuhkan Belanda berakhir pada 10 November.Agen Domino99 Dan Poker Terpecaya Tokoh asal Surabaya ini juga memiliki slogan yang terkenal yaitu ‘Merdeka atau Mati’.

Bung Tomo juga dikenal sebagai tokoh kritis. Sepanjang hidupnya, ia cukup vokal mengkritik kebijakan Presiden Sukarno dan Presiden Soeharto.


6. Ki Hadjar Dewantara, tokoh pendidikan pendiri Taman Siswa

Tokoh pendidikan yang satu ini juga merupakan pahlawan nasional yang jasanya tak akan terlupakan. Pria bernama lengkap Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau dikenal sebagai Ki Hadjar Dewantara ini adalah salah satu tokoh yang berperan besar dalam pendidikan Indonesia.

Pada 3 Juli 1922, Ki Hadjar Dewantara mendirikan Taman Siswa yang berkembang pesat. Dalam waktu singkat sudah memiliki 100 cabang di seluruh Indonesia. Tahun 1932, pemerintah Belanda mengeluarkan ordonansi sekolah liar, ordonansi yang menetapkan sekolah swasta yang tidak dibiayai oleh pemerintah harus minta izin.

Soal aturan itu, Ki Hadjar Dewantara melayangkan protes kepada Gubernur Jenderal Belanda dan ordonansi sekolah liar pun dicabut. Lalu, pada 1944 Taman Dewasa (SMP) dan Taman Siswa Yogyakarta yang siswanya berjumlah 3.000 orang dibubarkan Jepang. Kemudian, Ki Hadjar Dewantara diangkat menjadi Menteri Pendidikan dalam Kabinet Presidentil yang pertama.infounik

~ Playsahabat.net ~

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © -2012 INFO UNIK All Rights Reserved | Template Design by Favorite Blogger Templates | Blogger Tips and Tricks
close
Banner iklan disini