Infounik - Ekuador menghancurkan narkoba sitaan terbesar dalam sejarah negaranya pada Kamis (25/1/2024). Penemuan ini adalah kesuksesan besar bagi otoritas Ekuador menumpas penyelundupan narkoba internasional yang memanfaatkan wilayahnya. Presiden Daniel Noboa sudah menetapkan kedaan darurat dan konflik internal melawan geng kriminal usai mendapat serangkaian teror. Dalam beberapa hari terakhir, situasi diklaim mulai kondusif dan pembatasan mulai dilonggarkan setelah turunnya kasus kematian akibat kekerasan. - SahabatQQ
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
1. Sebanyak 21,5 ton kokain ditemukan di peternakan babi
Kepala Polisi Ekuador Cesar Zapata mengatakan, 21,5 ton kokain ini ditemukan di peternakan babi di Estero lagarto, Los Rios yang berjarak 250 km dari ibu kota Quito. Ia menyebut penemuan ini adalah yang terbesar dalam sejarah Ekuador. Ia menambahkan, operasi penggerebekan peternakan babi itu dilangsungkan oleh personel militer dan aparat kepolisian pada Minggu (21/1/2024) pagi. Kokain tersebut ditemukan di dalam bentuk menyerupai bata yang tersusun rapi serta dilabeli dengan nama maspakai pesawat yang akan mengantarkannya. Dilansir El Pais, Zapata mengatakan kesuksesan operasi ini berkat investigasi yang dilangsungkan selama 6 bulan lamanya. Selama itu, unit intelijen militer melakukan observasi dan pengawasan di lokasi untuk mendeteksi tempat penyimpanan narkoba, tapi masih belum diketahui siapa pemilik properti tersebut. "Kami bekerja untuk menemukan narkoba tersebut yang hendak dikirimkan lewat perahu, kapal kargo, hingga pesawat ke Amerika Serikat (AS), Amerika Tengah, Eropa, dan Asia," terangnya.
2. Ekuador berhasil sita 30 ton kokain sepanjang 2024
Kepala Direktorat Anti-Narkoba Polisi Ekuador, William Villarroel, mengungkapkan sudah ada sekitar 30 ton kokain yang disita sepanjang 2024. Jumlah ini bahkan dua kali lipat dibandingkan penyitaan narkoba pada 2023. Dilaporkan La Prensa Latina, penemuan ini membuat Ekuador menjadi lokasi penyitaan narkoba terbesar ketiga di dunia, setelah Kolombia dan AS. Dalam 3 tahun terakhir, sudah disita lebih dari 200 ton kokain di negara Amerika Selatan tersebut. Ekuador menjadi lokasi strategis penyelundupan narkoba karena terletak di antara dua negara produsen kokain terbesar, Kolombia dan Peru. Maka dari itu, kartel narkoba menggunakan pelabuhan Ekuador untuk mengirimkan narkoba ke Eropa dan Amerika Utara. Di sisi lain, Kementerian Dalam Negeri mengungkapkan bahwa penyitaan ini adalah pukulan keras kepada finansial geng narkoba. Pasalnya, 22 ton narkoba ini bisa dihargai sebesar 859 juta dolar AS (Rp13,5 triliun) di AS dan seharga 1,5 miliar dolar AS (Rp23,7 triliun) di pasaran Eropa.
3. AS ungkap misi keamanan selama 5 tahun di Ekuador
Komandan Southern Command AS, Laura Richardson, mengatakan terdapat beberapa hal yang sudah disetujui dengan pemerintah Ekuador. Ia mengungkapkan Security Assistance Roadmap dengan Ekuador yang dinamai ESAR. Dilansir Primicias, rencana kerja sama keamanan tersebut membutuhkan waktu hingga 5 tahun ke depan. Nantinya akan dibuat kelompok pertahanan bersama dan memperbolehkan pertukaran informasi antara Pentagon dan Ekuador. Selain itu, terdapat kesepakatan SOFA (Statute of Forces Agreement) yang memperbolehkan personel militer AS beroperasi di negara lain. Selain itu, aparat penegak hukum Ekuador nantinya juga diperbolehkan mendarat di teritori AS. Nantinya, Joint Interagency Task Force South akan digerakkan untuk mendeteksi dan memonitor penyelundupan narkoba dari laut dan udara. Rencanaya, AS juga akan mengadakan misi tersebut di Kepulauan Galapagos. - DominoQQ
0 comments:
Post a Comment